Yuk , cari
tahu apa itu hilal, hisab dan rukyat?
Hilal adalah sabit bulan baru yang menandai
masuknya bulan baru pada sistem kalender qomariyah atau hiriah. Hilal merupakan
fenomena tampaknya bulan yang dilihat dari bumi setelah ijtimak atau konjungsi.
Perbedaan tempat dan waktu di bumi mempengaruhi tampaknya hila. Hilal sangat
redup dibandingkan dengan cahaya matahari atau mega senja, dengan demikian
hilal ini baru dapat diamati sesaat setelah matahari terbenam.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
tampaknya hilal. Hal ini menyangkut kriteria visibilitas hilal. Kedudukan
bumi,bulan, dan matahari memungkinkan tinggi dan azimuth bulan dapat dihitung
saat matahari terbenam. Demikian hanya dengan beda tinggi dan jarak sudut
antara bulan dan matahri. Tidak kalah pentingnya adalah faktor atmosfer dan
kondisi pengamat yang ikut menentukan kualitas tampakan hilal.
Sementara Hisab secara harfiyah bermakna ‘
perhitungan’. Di dunia Islam istilah ‘ hissab’ sering digunakan sebagai metode
perhitungan matematik astronomi untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan
terhadap bumi.
Penetuan posisi matahari menjadi penting
karena umat Islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi matahari sebagai
patokan waktu sholat. Sedangkan penetuan posisi bulan untuk mengetahui
terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender
hijiriah. Ini penting terutama unuk menentukan awal ramdahan saat orang mulai
berpuasa, awal syawal saat orang mengakhiri puasa dan merayakan idul fitri,
serta awal dzulhijjah saat orang akan wukul haji di arafah ( 09 dzulhijjah )
hari ray idul adha (20 dzulhijjah )
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas
hilal yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya itjimak ( konjungsi ). Rukyat
dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari
terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam ( maghrib ), karena
intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding cahaya matahari, serta ukurannya
sangat tipis.
Apabila hilal terlihat ,maka pada petang
(maghrib ) waktu setempat telah memasuki bulan
( kalender) baru hijiriah. Apabila hilal tidak dapat terlihat maka awal
bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya. Perlu diketahui bahwa dalam
kalender hijriah , sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu
setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan ( kalender )
tergantung pada penampakan ( visibilitas) bulan. Karena itu satu bulan
kelaender hijiriah berumur 29 atau 30 hari.
Nah itu dia tadi pengertian hilal,hisab dak
ruhyat. Semoga bermanfaat………
Sumber : Warta Kota, Sabtu 21 Juli 2012