Sabtu, 27 September 2014

Tugas 1 Etika dan Profesi Akuntansi



Tugas 1  Etika dan Profesi Akuntansi

1.      Jelaskan etika sebagai tinjauan:

a.       Pengertian etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1995 ), “ Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat”.
Menurut Maryani dan Ludigdo (2001), “ Etika adalah seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”.

b.      Prinsip – prinsip Etika
·         Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai – nilai keindahan dan ingin menampakan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian , penataan ruang dan sebagainya sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.

·         Prinsip Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama.

·         Prinsip Keadilan
Prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.

·         Prinsip Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
·         Prinsip Kebebasan
Keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri.

·         Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis / rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.

c.       Basis Teori Etika

·         Deontologi
Deontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu deon yang memiliki arti kewajiban. Jika terdapat pertanyaan “ Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak karena buruk ?”. Maka deontologi akan menjawab “ karena perbuatan yang baik tersebut  menjadi kewajiban kita sedangkan perbuatan yang buruk tersebut dilarang”. Dan pendekatan deontologi sudah diterima dari sisi agama dan merupakan salah satu teori etika yang penting.

·         Teori Keutamaan ( Virtue )
Dalam teori keutamaan memandang sikap atau akhlak seseorang. Keutamaan bisa diartikan sebagai disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan seseorang untuk bertingkah laku baik secara moral. Contoh sifat yang dilandaskan oleh teori keutamaan yaitu kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja keras, dan hidup yang baik.

·         Teori Hak
Dalam pemikiran moral saat ini, teori hak merupakan pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak ini merupakan suatu aspek dari teori deontologi karena berkaitan dengan kewajiban. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia adalah sama. Oleh karena itu, hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.

·         Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahasa Yunani yaitu telos yang memiliki arti tujuan. Dalam hak mengukur baik buruknya suatu tindakan yaitu berdasarkan tujuan yang akan dicapai atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan dari tindakan yang telah dilakukan. Dalam teori teleologi terdapat dua aliran yaitu:

a)      Egoisme etis
Inti pandangan dari egosime adalah tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memjukan diri sendiri.

b)      Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari bahasa Lati yaitu utilis yang memiliki arti bermanfaat. menurut teori ini, suatu perbuatan memiliki arti baik jika membawa manfaat bagi seluruh masyarakat ( The greatest happiness of the greatest number ).

d.      Ethical egoism
Ethical egoism mengatakan suatu tindakan dikatakan etis apabila bermanfaat bagi diri sendiri serta mengatakan bahwa kita harus mengejar sendiri atau mengutamakan kepentingan diri kita sendiri.

2.      Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lan :

·         Pengendalian diri
Para pelaku bisnis maupun pihak yang terlibat didalmnya mampu mengendalikan dirinya masing – masing utuk tidak memproleh apapun dari siapapun dan dalam bentuk apapun. Selain itu, diharapkan para pelaku bisnis tidak melakukan perbuatan curang maupun menekan pihak lain hanya untuk memproleh keuntungan walaupun disisi lain keuntungan juga tetap menjadi salaah satu hak bagi para pelaku bisnis  tetapi dalam memperoleh keuntungan sebaiknya para pelaku bisnis lebih memberikan perhatian mendalam terhadap kondisi masyarakatnya. Inilah etika bisnis yang dapat dikatakan  “ etis “.

·         Pengembangan tanggung jawab sosial
Dalam hal ini para pelaku bisnis dituntut mampu untuk peduli dengan keadaan masyarakat, bukan hanya dari sisi uang yang diberikan dalam bentuk sumbangan akan tetapi lebih mendalam lagi. Sebagai contoh pada saat terjadi peningkatan permintaan ( excess demnad ), hal ini memberi kesempatan bagi para pelaku bisni untuk meningkatkan harga jualnya akan tetapi seharusnya para pelaku bisnis memberikan kepeduliannya terhadap masyarakat dengan tidak memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperoleh keuntungan yang berlipat ganda.. Jadi dalam keadaan excess demand, para pelaku bisnis tetap mampu mengembangkan dan memanifestasikan sikap tanggung jawabnya terhadap masayarakat disekitarnya.