BAB 7
Strukutur produksi
Pengertian GDB
Pengertian pendapatan
nasional
Adalah Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode,biasanya selama satu tahun.
Atau
dengan kata lain dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan
seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua
pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
- Menentukan laju tingkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu Negara.
- Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya.
- Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.
Pendapatan
nasional dengan pendekatan produksi ( GDP)
adalah jumlah produk
berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas
wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan
penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat
bruto/kotor.
Pendapatan
nasional dengan pendekatan pengeluaran (GNP)
Produk
Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
GNP = GDP – Produk
netto terhadap luar negeri
Y
= C + I + G + (X – M)
Keterangan
:
Y :
Pendapatan Nasional
C
:
Pengeluaran konsumsi
I : Pengeluaran investasi
G
:
Government Expenditure
X
:
Ekspor
M
:
Import
Contoh :
Diketahui data sebagai berikut.
·
Pengeluaran konsumsi
Rp 20.000.000,00
·
Menyewakan
tanah
Rp 10.000.000,00
·
Pengeluaran
pengusaha Rp
14.000.000,00
·
Ekspor
Rp 16.000.000,00
·
Impor
Rp 6.000.000,00
·
Keuntungan
Rp 10.000.000,00
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung
dengan pendekatan pengeluaran yaitu…
Pembahasan :
Diketahui :
·
Pengeluaran konsumsi
Rp 20.000.000,00
·
Menyewakan
tanah
Rp 10.000.000,00
·
Pengeluaran
pengusaha Rp
14.000.000,00
·
Ekspor
Rp 16.000.000,00
·
Impor
Rp 6.000.000,00
Ditanyakan :
Pendapatan nasional berdasarkan pendekatan
pengeluaran (Y) ?
Y = C + I + G + ( X-M )
Y= 20.000.000 + 10.000.000 + 14.000.000 +
(16.000.000-6.000.000)
= 54.000.000
Jadi, pendapatan nasional Rp 54.000.000,00
Pendapatan nasional dengan
pendekatan pendapatan (NNI)
adalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak
tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang
bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak
hadiah, dll.
NNI = NNP – Pajak tidak
langsung
Y = r + i + w + p
Keterangan :
Y
: Pendapatan Nasional
r : sewa
tanah/alam
i :
bunga
modal (netto)
w : upah
TK
p
: laba
pengusaha/skill
Contoh :
Seorang petani menerima upah Rp 50.000,00,
pengusaha tepung terigu akan mendapat laba Rp 25.000,00 jika ia menggunakan
mesin sendiri, tetapi bila ia menyawa mesin Rp 10.000,00. Maka ia hanya
mendapat laba Rp 15.000,00 Rp 10.000,00 diterima pemilik mesin sebagai sewa.
Dan bila ia meminjam modal dari bank dan harus membayar bunga Rp 5.000,00, laba
akan turun lagi menjadi Rp 10.000,00. Berapa jumlah pendapatan nasional melalui
cara pendekatan pendapatan.
Pembahasan :
Diketahui :
·
w
Rp 50.000,00
·
r
Rp 10.000,00
·
i
Rp 10.000,00
·
p
Rp 25.000,00
Ditanyakan :
Jumlah pendapatan nasional dengan pendekatan
pendapatan ?
Penyelesaian
NI = w + r + i + p
NI = 50.000 + 10.000 + 10.000 + 5.000 + 25.000
NI = 100.000
Jadi, jumlah pendapatan nasional Rp 100.000,00
Pendapatan nasional
yang siap dibelanjakan ( Y disposable)
adalah pendapatan yang
siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya
menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak
langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada
pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak
pendapatan.
DI = PI – Pajak langsung
DI = PI – Pajak langsung
Pendapatan
Nasional Per Kapita
Adalah
pendapatan rata-rata untuk masing-masing penduduk dalam suatu negara selama
satu periode tertentu.
Adapun
rumusnya sebagai berikut.
Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah penduduk)
Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok
Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics)
Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695
Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355
Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)
Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355
Pendapatan Per Kapita=(Pendapatan nasional)/(Jumlah penduduk)
Berdasarkan Bank Dunia (World Bank) tingkat pendapatan per kapita suatu negara dibedakan menjadi empat kelompok
Negara berpendapatan rendah (Low Income Economics)
Negara berpendapatan rendah yaitu negara yang memiliki PNB per kapita $ 675 atau kurang
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah (Lower Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah ke bawah, yaitu negara-negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 675 – $ 2.695
Negara yang berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Economics)
Negara yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita antara $ 2.695 – $ 8.355
Negara yang berpendapatan tinggi (High Income Economics)
Negara yang berpendapatan tinggi yaitu negara yang mempunyai PNB per kapita diatas $ 8.355
Dua
cara meningkatkan pendapatan per kapita
• Memperbesar Gross National Product
• Menahan laju pertumbuhan penduduk
Manfaat perhitungan pendapatan per kapita:
1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun
2. Sebagai data perbandingan tingkat suatu negara dengan negara lain
3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup negara dengan negara lainnya
4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi
V. Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita
Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan pendapatan.
Untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan biasa digunakan Koefisien Gini (Gini Ratio). Adapu kurva yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase penduduk sebagai penerima pendapatan dengan persentase pendapatan yang nyata-nyata diterima disebut Kurva Lorenz.
• Memperbesar Gross National Product
• Menahan laju pertumbuhan penduduk
Manfaat perhitungan pendapatan per kapita:
1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun
2. Sebagai data perbandingan tingkat suatu negara dengan negara lain
3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup negara dengan negara lainnya
4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi
V. Hubungan Pendapatan Nasional Penduduk dan Pendapatan Per Kapita
Pendapatan nasional sebuah negara tinggi, tetapi jumlah penduduknya besar maka pendapatan per kapitanya akan rendah. Sebaliknya pendapatan nasional rendah, tetapi jumlah penduduk kecil, pendapatan per kapitanya mungkin tinggi. Pendapatan per kapita yang tinggi memberikan gambaran umum tentang kesejahteraan penduduk, tetapi belum tentu selurh rakyat menikmat kemakmuran. Untuk itu harus ada aspek pemerataan pendapatan.
Untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan biasa digunakan Koefisien Gini (Gini Ratio). Adapu kurva yang menggambarkan hubungan kuantitatif antara persentase penduduk sebagai penerima pendapatan dengan persentase pendapatan yang nyata-nyata diterima disebut Kurva Lorenz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar