Selasa, 12 November 2013

Istilah – Istilah dalam Perekonomian



Istilah – Istilah dalam Perekonomian
1.       Agen : perantara perdagangan yang nama perusahaan menjualkan barangnya di daerah tertentu.
2.       Anggaran aktual : jumlah anggaran yang dicatat pada tahun tertentu.
3.       Anggaran berimbang : suatu anggaran yang disusun sedemikian rupa sehingga total belanja sama dengan total penerimaan.
4.       Anggaran siklikal : yang mengukur efek dari siklus bisnis terhadap anggaran.
5.       Bank : badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat.
6.       Bank komersial : sebuah lembag perantara keuangan yang fungsi utamanya adalah menerima simpanan giro.
7.       Bank money : uang yang diciptakan oleh sistem perbankan khususnya uang giral yang ditimbulkan oleh ekspansi berganda dari cadangan bank.
8.       Bank sentral : badan atau instansi pemerintah yang bertanggung  jawab terhadap pengendalian peredaran uang dan kondisi perkreditan nasioanl.
9.       Biaya marjinal : tambahan dalam jumlah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan 1 tambahan unit output.
10.   Biaya minimum : biaya per unit terendah yang mungkin dicapai.
11.   Biaya oportunitas : nilai dari kesempaatn penggunaan suatu barang ekonomi berikutnya, atau nilai dari alternative yang dikorbankan.
12.   Biaya rata – rata : jumlah biaya dibagi dengan kuantitas barang yang dihasilkan.
13.   Biaya  tetap rata – rata : biaya tetap dibagi oelh jumlah unit yang diproduksi.
14.   Biaya variabel : biaya yang bervariasi menurut tingkat output.
15.   Biaya variabel rata – rata : jumlah biaya variabel deibagi dengan kuantitas produk yang dihasilkan.
16.   Bunga : pendapatan yang dibayarkan  kepada mereka yang meminjamkan uang.
17.   Bunga majemuk : bunga yang dihitung juga dari bunga lalu.
18.   Bursa efek : tempat diperjual-belikan efek – efek atau temapt bertemunya pihak yang menawarkan dan pihak yang memerlukan dana jangka panjang.
19.   Bursa komoditas : tempat dipamerkannya contoh barang – barang produksi yang diperjualbelikan.
20.   Bursa valuta asing : suatu tempat kegiatan usaha yang memperdagangkan berbagai jenis mata uang asing seperti bank – bank devisa dan money changer.
21.   Cadangan bank :  bagian atas  simpanan masyarakat di bank yang harus disimpan di khasanah atau di bank sentral tanpa menerima bunga.
22.   Cadangan rasional : menyelesaikan kesulitan likuiditas luar negeri atau neraca pembayaran luar negara.
23.   Dana likuid : harta keuangan yang bebas resiko dan langsung dapat dikonversi menjadi uang.
24.   Dana uang : instrument keuangan jangka pendek yang amt likuid yang dimiliki oleh investor dimana suku bunganya tidak diatur.
25.   Defisit anggaran belanja : belanja pemerintah untuk barang, jasa, pembayaran transfer yang melebihi penerimaannya dari pajak dan sumber pendapatan.
26.   Deflasi : penurunan tingkat harga secara umum.
27.   Deposito berjangka : dana yang disimpan dibank dan hanya dapat ditarik kembali setelah suatu jangka waktu tertentu.
28.   Depresi : periode berkepanjangan dimana tingkat pengangguran sangat tinggi, tingakt output dan investasi yang rendah, penurunan harga dan kegagalan usaha secara luas.
29.   Depresiasi mata uang : menurunnya nilai mata uang siuatu negara dibandingkan dengan negara lainnya.
30.   Devaluasi : penurunan nilai resmi mata uang suatu negara dibanding mata uang lainnya atau sebanding emas.
31.   Disinflasi : proses penurunan tingkat inflasi yang tinggi.
32.   Distribusi : semua kegiatan yang ditujunkan untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
33.   Efek : surat bukti utang jangka panjang( obligasi ), surat tanda penyertaan modal ( saham ), sekuritas kredit, dan surat berharga lainnya.
34.   Efisiensi : penggunaan sumber daya ekonomi yang menghasilkan tingkat kepuasan maksimum yang mungkin pada input tertentu.
35.   Efek subtitusi perubahan harga : konsumen untuk mengkonsumsi lebih banyak barang jika harganya turun, dan mengurangi konsumnsinya bila harganya naik.
36.   Efisiensi alokatif : suatu situasi perekonomian dimana tidak ada lagi usahan reorganisasi atau perdagangan yang dapat memakmurkan 1 individu tertentu tanpa mengurangi utilitas atau kepuasan individu lain.
37.   Ekuilibrium koperatif : hasil yang dicapai oleh kedua pertisipan ketika mereka bertindak serempak.
38.   Ekuilibrium nash : terdapat pada teori permainan yang mengacu pada satu set strategi bermain. Dimana tidak ada pemain yang dapat memperbaiki nilai hasilnya.
39.   Ekuilibrium umum : keadaan dimana harga barang dan jasa sedemikian rupa sehingga keseluruhan pasar.
40.   Elastisitas : menggambarkan reaksi suatu variabel terhadap perubahan variabel.
41.   Elastisitas harga atas penawaran : pengukuran reaksi penawaran dari perubahan harga.
42.   Elastisitas harga atas permintaan : ukuran kadar sejauh mana kuantitas yang dimnta pembeli bereaksi terhadap perubahan harga.
43.   Elstisitas silang : ukuran sejauh mana permintaan akan suatu barang konsumsi atau input dipengaruhi bukan oleh harganya sendiri tetapi oelh pendapatan konsumen.
44.   Fungsi konsumsi : skedul yang mengkaitkan jumlah konsumsi dengan pendapatan yang dapat dibelanjakan.
45.   Fungsi produksi : fungsi matematis yang menyatakan berapa jumlah output maksimum yang dapat dicapai dengan suatu unit input dan teknologi tertentu.
46.   Garis anggaran : garis disuatu grafik yang sumbu – sumbunya menggambarkan kombinasi barang yang bisa dibeli oleh konsumen menurut pendapatan.
47.   GNP nominal : nilai dari seluruh jasa dan barang jadi yang diproduksi dalam kurun waktu tertentu oleh suatu negara pada pasar.
48.   GNP potensial : tingkat gnp maksimum yang dapat dipertahankan pada suatu tingkat teknologi dan populasi tertentu.
49.   GNP riil : gn nominal yang telah dikoreksi dengan faktor inflasi, yaitu gnp nominal / deflator gnp.
50.   Kapasitas : tingkat output yang berkaitan dengan total niaya rata – rata jangka pendek yang minimum.
51.   Kebijakan fiskal : penggunaan kegiatan menaikan pendapatan dan kegiatan pengeluaran yang dilakukan pemerintah dalam usahanya mempengaruhi variabel makro ssseperti GNP dan lapangan kerja.
52.   Kebijakan moneter : langkah pemerintah untuk mengatur penawaran uang dan suku bunga.
53.   Keunggulan komparatif : kemampuan suatu negara untuk memproduksi  komoditi tertentu dengan biaya oportunitas produk – produk lain yang lebih rendah dari pada negara lain.
54.   Komoditi : sesuatu yang dapat dipasarkan yang diproduksi untuk memenuhi kebutuhan.
55.   Konsumerisme : suatu gerakan yang menonjolkan konflik antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan umum.
56.   Kurs : menunjukan banyaknya unag dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu.
57.   Kurva indeferen :  kurva yang menggambarkan semua kombinasi dari 2 komoditi yang memberikan sejumlah keputusan yang sama.
58.   Kurva penawaran agregat : menghubungkan jumlah total output yang akan diproduksi dengan harga output itu.
59.   Kurva pemintaan agregat : menghubungkan jumlah output yang akan diminta dengan tingkat harga output itu.
60.   Kurva philips : suatu kurva yang menunjukan hubungan di antara kenaikan upah atau kenaikan harga dengan tingkat pengangguran dalam ekonomi pada suatu jangka waktu tertentu.
61.   Likuiditas : tingkat kemudahan dan kepastian suatu harta untuk dicairkan menjadi alat tukar dalam sistem ekonomi.
62.   Lompang deflasi : perbedaan antara pengeluaran agregat yang perlu dicapai agar perekonomian dapat mencapai kesempatan kerja penuh dengan pengeluaran agregat yang sebenarnya tercapai dengan kesempatan kerja penuh.
63.   Mobilitas faktor produksi : suatu keadaan apabila faktor – faktor produksi dapat dipertukarkan penggunaannya.
64.   Modal uang : dana yang digunakan untuk membiayai perusahaan, meliputi harta dan hutang.
65.   Monopoli : situasi pasar yang output pasar industrinya dikontrol oelh penjual tunggal.
66.   Monopsoni : situasi pasar yang didalamnya hanya terdapat pembeli tunggal.
67.   Neraca modal : bagian ddari perkiraan neraca pembayaran yang mencatat pembayaran/ penerimaan yang timbul dari impor dan ekspor modal keuangan jangka panjang dan jangka pendek.
68.   Neraca pembayaran : suatu ringkasan pembukuan yang menunjuak aliran pembayaran yang dilakukan dari negara – negara lain ke dalam negeri, dan dari dalam negeri ke luar negeri.
69.   Nilai kapitalisasi : nilai harta yang diukur berdasarkan nilai sekarang atas arus pendapatan yang diharapkan akan diperoleh.
70.   Oligopoli : struktur pasar yang industrinya di dominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang saling bersaing.
71.   Operasi pasar terbuka : pembelian dan penjualan surat – surat berharga oelh bank sentral di pasar terbuka.
72.   Pajak : pungutan yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan perusahaan, pendapatan individu dan nilai jual suatu barang termasuk barang yang diekspor dan diimpor.
73.   Pajak cukai : pajak atas penjualan komoditi tertentu.
74.   Pajak langsung : pajak yang ecara langsung dipungut dari pembayar pajak.
75.   Pajak progresif : pajak yang persentasenya semakin tinggi apabila pendapatan semakin tinggi.
76.   Pajak proporsional : pajak yang persentasenya tetap pada berbagi tingakt pendapatan.
77.   Pajak regresif : pajak yang persentasenya menurun appabila pendapatan meningkat.
78.   Pajak tak langsung :  pajak pemerintah yang dikenakan ke atas barang dan jasa pada saat barang tersebut dijula kepada pihak lain.
79.   Pasar faktor produksi : pasar tempat penjualan jasa berbagai faktor produksi.
80.   Pendapatan disposibel : pendapatan yang sebenarnya diperoleh rumah tangga dan dapat digunakan untuk membeli barang atau ditabung.
81.   Pendapatan nasional : jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor – faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
82.   Pengangguran : suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendaptkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
83.   Pengangguran friksional : disebabkan bahwa kenyataan untuk berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lainnya memerlukan waktu.
84.   Pengangguran siklis : karena kelebihan pengangguran friksional dan struktural.
85.   Petrodolar : uang yang dihasilkan oleh negara – negara pengekspor minyak.
86.   Produk domestik bruto : nilai seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh siapapun didalam wilayah teritorial suatu negara selama periode waktu satu tahun.
87.   Produk nasional bruto : nilai seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga negara suatu negara selama periode waktu 1 tahun.
88.   Produk neto : nilai tambah yang diciptakan dalam suatu proses produksi.
89.   Produk unik : produk yang cukup berbeda terhadapa yang lainntya dalam satu industri.
90.   Rasio konsentrasi : sebagian dari total penjualan pasar yang dikendalikan oleh sebagian perusahaan industri besar.
91.   Rasio modal output : rasio antara modal terhadap nilai output tahunan yang diproduksi oleh modal itu.
92.   Rasio modal produksi : suatu angka yang menunujukan besarnya modal yang diperlukan untuk menhasilkan barang yang bernilai satu rupiah.
93.   Rekening giro : simpanan di bank yang dapat ditarik sesuai permintaan dan dapat dipindah bukukan dengan cek.
94.   Rumah kliring : lembaga dimana utang – utang antar bank yang timbul dari transfer cek – cek antara bank – bank dihitung.
95.   Rentabilitas ekonomi : kemampuan perusahaan untuk mengahasilkan laba dengan memanfaatkan seluruh modal yang dimilki.
96.   Sertifikat deposito : deposito berjangka yang dapat dinegoisasikan dan mempunyai suku bunga yang lebih tinggi daripada deposito berjangka biasa.
97.   Subsidi : bantuan dalam bentuk barang atau uang kepada produsen atau pun konsumen untuk mengurangi biaya produksi atau mengendalikan harga.
98.   Suku bunga : persentase pendapatan yang diterima oleh para penabung dari tabungan uang yang disisihkannya .
99.   Surplus anggaran : pendapatan berada diatas pengeluaran.
100.    Surplus konsumsi : selisih antara nilai total yang ditempatkan konsumen pada semua unit komoditi tertentu yang dikonsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar